Minggu, 06 Januari 2013

10 Hal Yang Tidak Bisa Dibeli Dengan UANG

Kita sering membicarakan tentang uang, bagaimana mendapatkan banyak uang, bagaimana mengatur pengeluaran, berapa yang ditabung, serta diinvestasikan di mana. Kita sibuk merencanakan, memikirkan, dan mengkhawatirkan­ uang yang kita miliki, sehingga seolah-olah uang adalah hal yang paling penting di dunia.

Uang memang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang membuat kita bisa melakukan banyak hal dibandingkan jika kita tak memilikinya. Tetapi sepenting-penti­ ngnya uang, sebanyak apa pun pundi-pundi uang kita, ada hal-hal yang tak bisa dibeli olehnya, yaitu sebagai berikut :

1. Kehilangan Waktu...
Uang tak akan mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, waktu 24 jam tersebut akan hilang dan tak akan pernah kembali. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menyatakan perhatian dan kasih sayang Kita pada orang tercinta, sebelum waktu itu berlalu.

2. Kebahagiaan...
Memang kedengarannya klise, uang tak bisa membeli kebahagiaan. Tapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat Kita merasa senang karena bisa membiayai liburan, membeli elektronik terkini, atau mobil paling cepat. Tapi setumpuk uang tak kan pernah bisa menghadirkan kebahagiaan nyata yang berasal dari dalam hati kita. Kebahagiaan jenis ini hanya datang dari hubungan yang membahagiakan serta dukungan dan cinta dari keluarga.

3. Kebahagiaan Anak...
Untuk memberikan sandang dan pangan yang layak kepada buah hati memang dibutuhkan uang. Tapi uang tak bisa memberikan rasa aman, tanggung jawab,sikap yang baik, serta kepandaian, pada anak-anak. Hal itu merupakan buah dari waktu dan perhatian yang Anda curahkan untuk mereka dan hal-hal baik yang Anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi beberapa aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orang tuanya, bukan uangnya.

4. Cinta...
Ini satu hal klise lainnya, cinta tak bisa dibeli dengan uang, tapi akuilah hal itu benar. Dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman, dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.

5. Penerimaan...
Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Kita tak butuh uang. Bila Kita ingin diterima, fokuskan energi kita untuk membuat diri kita berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.

6. Kesehatan...
Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah kita tahu.

7. Kesuksesan...
Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit keberuntungan. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Kita lakukan sendiri.

8. Bakat...
Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.

9. Sikap yang baik...
Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap seseorang.

10. Kedamaian...
Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.

╔══════════════­­══╗
☀╠ Semoga Bermanfaat ╣☀
╚══════════════­­══╝

KALIMAT MOTIVASI

✓ "Meski kadang sudah menjadi sosok terbaik, namun tak selalu dipandang baik, maka janganlah berhenti berbuat baik...!!!"

✓ "Jangan menilai seseorang dari fisiknya, percaya atau tidak...??? Wajah, harta, kekuasaan dan jabatan bisa menipu...!!!"

✓ "Jadilah dirimu sendiri, temukan orang yang mencintaimu tak hanya dikala kamu di atas, bahkan ketika kamu jatuh di bawah...!!!"

✓ "Jangan mengatur orang lain, jika bahkan diri sendiri tak ingin diatur oleh orang lain. ((beda ceritanya kalau atasan mengatur bawahan, karena itu memang prosedurnya))...!!!"

✓ "Nikmati hidup, jalani setiap hari dengan penuh syukur, maka senantiasa akan bahagia. ((Tidak percaya...??? Cobain saja...!!!))...!!!"

✓ "Jangan jadi kacang lupa akan kulitnya, minum air harus mengerti asal sumber air, manusia juga harus ingat dari mana ia berasal...!!!"

✓ "Manusia hidup dengan menatap ke depan, bagaimana waktu seharusnya berputar. ((Tidak percaya...??? Lihat saja, sebagaimana manusia di ciptakan kakinya untuk berjalan maju bukan berjalan mundur))...!!!"

✓ "Masa lalu perlu diingat sebagai bagian dari kenangan dan pembelajaran hidup, namun tak perlu disesali...!!!"

✓ "Cantik dan tampan...??? Semuanya hanya khayalan belaka. Jangan terikat akan itu...!!!"

✓ "Cintai pekerjaanmu maka kamu tak akan terbeban, senantiasa penuh sukacita, dan selalu bersemangat...!!!"

✓ "Tanggung Jawab adalah kepercayaan. Terima dan jalankan dengan penuh kejujuran...!!!"

==[“SEMOGA BERMANFAAT”]==

Motivasi " Arti Kesetiaan "

»» Ini cerita nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia. Apa yg diutarakan beliau adalah sangat benar sekali. Silakan baca dan dihayati.

»» Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak.

Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak keempat tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum.

Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas waktu maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari, ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah, sudah tinggal dengan keluarga masing-masing dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yang merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak yg sulung berkata “Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu, tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu”.

Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-kata: “sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak. Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak-anaknya: “Anak-anakku… Jikalau perkawinan & hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah.. tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian. Sejenak kerongkongannya tersekat, kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan apapun.”

“Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”

Sejenak meledaklah tangis anak-anak pak suyatno. Merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno. Dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa.

Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yang hadir di studio, kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru. Disitulah Pak Suyatno bercerita..” Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) itu adalah kesia-siaan”.

“Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu-lucu. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama. Dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…”

Hidup adalah Perjuangan tanpa henti-henti, tidak usah kau tangisi hari kemarin.

iii..♥...|«♦]["Semoga Bermanfaat"][♦»|...♥...!!!

' RENUNGAN "Ketika Kau Tak Peduli, Tapi Ternyata..??

" Mas, apa kamu benar benar sayang sama Dara?"

" Mengapa Dara bertanya seperti itu? tentu saja aku sayang sama kamu Dara"

" Tapi Dara ragu,"

" Apa yang kamu ragukan Dara?"

Aku terdiam, tangan lembutnya menggenggam tanganku. tatapan matanya yang tajam membuatku tak bisa menahan air mata, aku kangen tatapan itu, tatapan saat pertama kali kau menyatakan cinta padaku.

" Dara, gak percaya sama mas?"

" Bukan itu, tapi..."

" Tapi apa Dara?"

" Tapi mas selalu cuek sama Dara, mas gak pernah memikirkan Dara, mas ga peduli dengan Dara, gak peduli dengan semua yang Dara lakukan, bahkan mas gak pernah cemburu saat Dara mengatakan akan pergi dengan cowok lain, apa itu yang namanya sayang? mas sudah berubah, gak seperti dulu lagi !!"

Emosi ku sudah tak bisa terkontrol lagi, air mata semakin deras menetes dipipiku, dia hanya terdiam. mungkin sedikit kaget mendengar omonganku yang agak berteriak.

" Kenapa kau hanya diam mas? apa kamu sudah gak sayang lagi sama Dara?"

" Dara tenang dulu yah, "

Dia tak menjawab apapun, ditariknya badanku dan dibiarkannya bersandar dibahunya yang lapang, aku merasakan detak jantung yang tak beraturan.

Aku bosan, dan aku benar benar jenuh. Hubungan ku dengan kekasihku terasa sangat datar dan biasa biasa saja. awalnya aku sangat bahagia. karena dia seorang pria yang sangat sempurna bagiku. dia dewasa, perhatian, pengertian, setia dan slalu membuatku tersenyum. tak pernah sedikitpun dia marah padaku. bahkan dia tak pernah sedikitpun melarang aku bergaul dengan siapa saja. aku senang, karena dia tidak membatasi aku dalam berteman.

Tapi 2 bulan berlalu semua masih seperti itu, bahkan aku merasa sikapnya menjadi semakin acuh dan seperti tak peduli lagi dengan apa yang aku lakukan. aku mulai ragu akan sikapnya, terlebih dia tak pernah merasa cemburu saat aku bilang akan pergi dengan cowok lain. apa itu yang namanya sayang ???

Malam itu aku tak bisa tidur, Dalam hatiku masih tak tenang, mengapa kau hanya diam mas, mengapa tak kau jawab? apa benar kau sudah tak sayang lagi sama Dara ?

Pagi itu aku terbangun karna sinar mentari menelusup masuk kamar ku melalui ventilasi diatas jendela. mataku masih sembab, tadi malam aku menangis hingga tertidur. kembali teringat peristiwa semalam, tapi aku tak bisa menangis lagi. mungkin karena air mataku sudah habis kukuras semalam.
drrt.. drrt...

1 pesan singkat kuterima pagi itu, aku masih terbaring diatas tempat tidur, kuraih handphone diatas meja dekat tempat tidurku.

" Dara sayang,,, "

" Bukannya aku sudah tak sayang lagi sama Dara, sampai detik ini pun aku masih sangat menyayangimu Dara. mungkin aku gak memikirkan Dara, itu menurut Dara. tapi Dara tau,? disini aku selalu memikirkan keadaan Dara, setiap saat. sebelum tidur, bangun tidur yang selalu kuinget nama Dara, tak pernah aku melupakan Dara sedetikpun . mungkin aku terlalu cuek dan gak peduli dengan Dara, itu menurut Dara, tapi Dara tau aku selalu mencari tau apa yang Dara lakukan diluar sana, dengan siapa dan kemana Dara pergi hari ini. itu karena aku sangat mengkhawatirkan kamu Dara. mungkin aku gak pernah cemburu, saat Dara mempunyai teman pria. itu menurut Daa.? tapi Dara tau, aku sangat cemburu dan sakit saat Dara mengatakan Dara akan pergi dengan pria lain, ingin rasanya aku marah, tapi percuma karena aku tak tau apa yang Dara lakukan disana. disini aku cuma bisa berdoa, semoga Dara setia dan gak macam macam disana. aku tak mau menjadi protektiv padamu, karena aku tak ingin Dara menjauhiku. aku tau Dara pasti paham mana batas batasnya. modalku cuma yakin dan percaya sama kamu Dara, sayangku..."

Tak terasa air mata menetes dipipiku, lagi. ku mengumpulkan cukup kekuatan untuk membaca kelanjutan smsnya.

"Sejak awal aku serius menjalani hubungan ini, aku tau aku jauh dari sempurna, tapi aku pengen memberikan yang terbaik untuk Dara, ingin melihat Dara selalu tersenyum. berusaha membuat Dara senang didekatku, melindungi Dara dengan segenap tenaga yang aku punya saat ini. Dara sangat berarti untuku. Dara adalah harapan ku. sampai kapanpun aku tak akan pernah berubah, akan selalu sayang Dara. tak akan pernah berubah untuk jaga komitmen hidup bahagia dengan Dara kelak. sayang, Dara memang kecil, tapi punya makna yang besar bagiku. sekarang masih kah kau mengijinkanku menjadi pendamping hidup Dara dan menemanimu?"

tanganku bergetar, air mataku tak bisa berhenti menetes, dengan segera ku balas pesan singktnya.

"Sayang, maafkan Dara, aku tak pernah memikirkan semua ini. Dara ingin kau terus menjadi pendampingku"

" Kalau begitu, bisakah Dara buka pintu kamarmu?"

Tanpa pikir panjang, aku berlari membuka pintu kamar ku, kulihat seorang pria dengan senyumnya yang dulu pernah membuatku jatuh cinta. dengan setangkai mawar merah ditangannya, aku langsung memeluknya, aku sadar aku sangat menyayanginya.

" Aku sayang kamu"
I Love U Gama.. I Miss U Gama...!!! Verry2 Love U Gama